Button number Two
By. Lilyan ^^
Hay …. Kalian pasti pernah mengalami yang nama nya jatuh cinta ya kan ???? ( boong bagi yang bilang TIDAK ^^ ) uuuuh seru bukan ??? setiap orang pasti memiliki kisah cinta yang berbeda, tak terkecuali aku. Panggil aku dengan sebutan Michi, karena namaku adalah Michi Itsuko. Saat itu aku baru memasuki sekolah menengah atas bersama 4 orang sahabat kecilku, Mao,Nam, Yui, dan yang terakhir dia lebih memilih di panggil dengan sebutan Rose karena dia sangat suka dengan bunga mawar. Hari pertama masuk sekolah ada rasa aneh yang ku rasa tepat di dadaku. Dug Dug Dug … mataku terbelalak dengan sosok laki-laki yang berjalan melintas tepat didepanku.
“Michi… Michi… hey Michi …” Nam mengagetkanku.
“uuuuhh ternyata ada lagi jatuh hati.” Kata Mao
“apaan sih…?” mukaku memerah
“ oyah ??? siapa ???” kata Yui
“dasar otak lelet,,,” sambut Rose
“sudah-sudah ayo masuk kelas, ini hari pertama kita jangan sampai telat.” Kata Rose
Sepertinya ekspresi aku ketika melihat sesorang yang aku suka sudah di hafal oleh teman-temanku. Aduuuh jantungku rasanya mau keluar nih… tadi itu siapa ya ??? ( kataku dalam hati ). Tampan, bertubuh atletis, kulit putih, waaaahh siapa sih yang tidak menginginkan cowok seperti itu. Sejak hari itu aku selalu memandangnya dari kejauhan. Aku suka melihatnya senyumnya tawanya, candanya, jailnya, pokoknya semua deh di mataku dia gak ada kurangnya. Ternyata bukan hanya diriku yang suka dengan kakak tinggkat, keempat sahabatku ternyata demikian, pastinya dengan orang yang berbeda loh. Kami sangat akrab seperti saudara jadi diantara kita tidak ada yang namanya rahasia. Aku salut dengan mereka yang selalu mengutamakan persahabatan dan selalu saling membantu. Sosok laki-laki yang ku sukai itu adalah Futa kakak tingkat kita, ternyata benar bukan Cuma diriku yang menyulainya tapi hampir semua gadis yang ada di sekolah ini suka padanya, eemm sepertinya dia sangat populer. Karena itulah mendapatkan cintaku lumayan susah, bahkan menurutku IMPOSSIBLE. Melihat gadis-gadis yang mendekati kak Futa hatiku lumayan sakit, mereka sangat cantik berbanding terbalik dengan keadaanku. Kami berlima selalu menjadi bahan ejekan di sekolah karena kulit kami yang hitam sebenarnya kulit kami juga putih tapi karena hobi kami berlima paling suka bermain dibawah terik matahari jadi kami terlihat sedikit hitam dari mereka. Postur tubuh kami juga tidak ada yang ideal uups salah Cuma Rose yang memiliki tubuh ideal, hahaha aku jadi terbayang wajahnya yang masem kalau dia dimasukkan dalam katagori gemuk. Eeeh sebenarnya kami juga tidak gemuk sih Cuma kurang ideal hahaha.
*** *** *** ***
Aku malu jika setiap saat kepergok teman-teman waktu aku menatap kak futa diam-diam. Ketika ketahuan aku selalu saja mengelak, seperti ketika kami mengunjungi museum yang juga menggelar beberapa lukisan terkenal.
“ kak futa ?“ bisikku dan memandangnya dari kejauhan
“ huh ?” tenggok Yui
“ kak futa… michi itu kak futa kamu lihat gak ?” seru mao
“ eeemmh sepertinya sebuah kebetulan yang sangat bagus “ kata rose
“ maksud kamu ???” Tanya nam
“ ada sebuah buku yang menceritakan berbagai macam tentang true love, percaya gak percaya sih tapi bagi aku itu hanya mitos sebagai hibuaran para pembaca.” Sambung rose
“ emang dibuku itu menceritakan tentang apa rose ?” Tanya yui
“ banyak katanya kalau sering ketemu secara tidak sengaja itu jodoh yang ditakdirkan Tuhan, ada juga halaman berikutnya dari buku itu menceritakan tentang sebuah kancing baju.”
“ kancing baju ???” tanyaku
“ iya konon katanya kalau kamu menemukan kancing kedua dari baju orang yang kamu sukai suatu saat kamu akan bertemu kembali setelah sekian lama dikarenakan ada benang merah yang tidak terlihat menghubungkan antara si pemilik dan si penemu, tapi menurutku itu gak masuk akal sama sekali.”
“oooo,,, tapi kenapa harus kancing kedua ?? kenapa gak yang lainnya ?” Tanya nam
“ sayangnya aku gak tau, bukunya belum habis aku baca hehehe,, eeeh udah lah itu Cuma sebuah bacaan yuk kita lihat lukisan lainnya” Sambung rose
Aku terbengong walau bagi rose itu hanya sebuah bacaan siapa tau ada kebenaranya, ku tutup mataku dan menggenggam tangan ku dan berkata “ ya … aku percaya “ sambil loncat kegirangan berharap apa yang tertulis dibuku itu akan menjadi sebuah kenyataan dalam hidupku. Ketika berbalik dan membuka mata, owee’ mereka kemana ??? aku ditinggal sendiri ditempat seperti ini museum ini sangat besar apa lagi dengan keberadaan pintu yang begitu banyak aku bisa nyasar kalau begini. Aduuuuh bagaimana ini apa mereka gak sadar kalau anggotanya kurang satu eeemmm, mukaku mulai kusut ketakutan. ( Kak futa ini semua karena kakak lagian ini otak kenapa mikir yang aneh ditempat seperti ini sih aaaaahhh ). Aku berjalan menelurusi lorong museum dan melihat berbagai macam lukisan yang terpajang di dinding. Jujur saja kau gak ngerti sama sekali tentang apa makna yang ada dalam setiap lukisan ini yang aku tahu semuanya indah hahaha. Tapi pandanganku terhenti di sebuah lukisan yang sama sekali berbeda dengan yang lainnya sebuah lukisan besar yang melukiskan dua pasang bola mata, awalnya aku tidak mengerti lukisan apa ini ku coba melihatnya dari arah timur dan barat tetap saja aku gak tau ini kulisan apa. Akhirnya aku terdiam tepat ditengah lukisan sambil menerka-nerka dan berbicara sendiri.
“ kenapa ada lukisan seaneh ini disini, dari lukisan yang lain lukisan ini kenapa lebih besar ???”
“ apa lukisannya seaneh itukah ???”
“ iya coba lihat ini apa, hanya ada dua buah garis melengkung.” Kataku sambil menunjuk lukisan dengan gaya menyambungkan garis dari kiri ke kanan
“ tapi menurut aku itu bagus, dan memiliki makna yang dalam.”
GLEEK… aku menelan air liurku dan tersadar bahwa dari tadi disini aku sendiri. Haaaaah mata ku terbelalak aku ketakutan berharap lawan bicaraku tadi bukan makhluk goib. Telunjukku masih menempel di lukisan itu dan ku coba menolehkan kepalaku sedik demi sedikit. Mata ku terbelalak apa mataku salah lihat ? atau minus kacamataku mendadak naik ? apa ini hantu ? atau ini benar-benar kak Futa ? “GEJLEEK” dia memotretku, mataku menjadi silau karena blitz camera, ku lepas kacamataku dan mulai menggosok-gosokkan mata dan mengenakannya kembali.
“ ka…kak Futa ???” tanyaku ( dia membalasku dengan senyuman )
“ itu adalah lukisan sepasang bola mata yang tertutup, dilukis oleh pelukis terkenal dari Rusia. Lukisan itu dibuat untuk mengenang kekasihnya yang meninggal akibat penyakit aneh, bertahun-tahun dia melawan penyakitnya dan akhirnya meninggal dalam pelukan sang pelukis. Setelah kepergian kekasihnya dia menghabiskan waktu untuk melukis hingga dia pun pergi menyusul sang kekasih, di sebelah sana ada lukisan terakhirnya. Sungguh sebuah kisah sejati seperti sebuah dongeng.”
Selama kak futa bercerita aku hanya bengong memperhatihan ketampanannya sungguh manusia yang sempurna.
“ michi,,, sekarang kamu sudah mengerti ???”
Haaaah ada sekelompotan drum band di dadaku berdebar kencang hati ku gembira luar biasa,,, ternyata dia tahu namaku aaaaaaaaaaaa rasanya aku ingin teriak.
“ kok kakak bisa tahu nama aku ???” tanyaku dengan tersipu malu dan tersenyum
“ aku kan bukan anak kecil yang belum bisa membaca.”
“ Waaaaaaah ternya kak futa hebat apa dia juga bisa membaca isi hatiku kalau aku sangat menyukai nya ?” kataku dalam hati
“ kalau tidak ingin dikenal orang, papan nama yang masih melekat di baju seragam sekolahmu di copot aja. “ katanya sambil tersenyum dan meninggalkanku
Oooooohhhh….. seketika tubuhku lemas kepalaku menunduk dan bersandar di dinding sebelah lukisan. Aku sangat malu, huuuft untung gak ada orang selain kita berdua.
“ itu dia… “
“ ya ampun kamu kemana aja ??? di cari-cari ternyata kamu disini.” Kata mao
“ michi kamu baik-baik saja kan ???” Tanya Nam
“ jangan-jangan dia kesambet hantu lagi.” Terka yiu
“ hey… aku tidak apa-apa kok.” Balasku
“ ya sudah mungkin kamu lelah, kita pulang saja yuk…” sambut rose
Sesampai dirumah aku bener-bener kegirangan senang rasanya bisa berbicara dengan kak futa. Aku jadi pengen cepet-cepet pagi tuk bertemu dengannya lagi ^^. Pagi ini gak satupun teman-temanku datang menjemput dan pergi kesekolah bareng. Mungkin mereka telat bangun karena itu kebiasaan mereka dari dulu selalu lama bangun dan telat kesekolah. Pagi ini aku jalan kaki menuju stasiun kereta. Ketika aku menaiki kereta ternyata sangat penuh sepertinya aku tidak akan bisa muat dengan badan seperti ini L. Ku putuskan untuk turun dan menunggu kereta selanjutnya, 5 menit kemudian kereta datang dan ternya sangat sepi ‘huuft’ aku menghela nafas. Pandanganku gak sengaja berpaling kearah kanan haaaaaaaah…….. Aku gak menyangka kalau pagi ini aku bisa satu kereta bersama kak Futa. Tapi sepertinya dia tengah asik mendengarkan alunana lagu yang berada di ipod nya. Menggunakan headset dengan mata tertutup dan mengangguk-anggukan kepal sepertinya sangat asik. Sementara aku sangat asik memperhatikan dia dari kejauhan. Sayangnya gak berlangsung lama, di stasiun selanjutnya banyak penumpang yang menaiki kereta jadi pandanganku sedikit terganggu.
Penumpang terakhir adalah nenek-nenek renta yang terlihat sangat lelah, banyaknya penumpang yang berdesakkan membuatnya tidak nyaman saling dorong mendorong dengan penumpang lainnya. Ku relakan tempat dudukku untuk nenek tersebut dan akhirnya giliran aku yang berdiri. Ternya ada hikmahnya juga aku bisa melihat kak futa yang masih asik dengan headset nya itu. Huuuuft waktunya turun mataku mencari2 keberadaan kak futa, “dimana dia ??? apa dia sudah turun ???”tanyaku dalam hati. Ketika aku turun segerombolan sepertinya terjadi sesuatu, aku menyelip dalam keramaian ingin mengetahui apa yang terjadi. Ternyata dua pelajar sedang berkelahi, satu diantaranya mengenakan seragam yang sama sepertiku, haaaaah kak futa ??? ada apa ini kenapa dia berkelahi ??? aku panik beberapa orang berusaha untuk melerai mereka berdua. Sekucur darah segar keluar dari bibir dan batang hidung kak futa, kurangkul tangan tangannya dan ku papah langkahnya menuju mini market yang gak jauh dari lokasi kejadian tadi.
“ tunggu sebentar ya kak.” Kataku ( dan dia hanya mengaggukkan kepalanya )
Aku segera masuk mini market dan membeli beberapa hansaplast dan perlengkapa lainnya namun ketika aku hendak membayar sepertinya aku kehilangan sesuatu. Ya dompetku dimana ??? sepertinya aku sudah menaruhnya dalam tas ini, karena tidak ada uang aku hanya bisa membeli hansaplast saja tanpa alkohol dan obat merah. Tak apa lah setidaknya hansaplast ini bisa menghentikan darah yang keluar dari batang hidungnya.
“ maaf kak, jangan bergerak ya.” Kataku dengan mengusap sekucur darah yang keluar dari batang hidung dan juga bibirnya menggunakan sapu tanganku.
“ auch…..” jeritnya
“ maaf kak…” kataku
Setelah mengusap darahnya aku melanjutkan untuk menempelkan hansaplast di batang hidungnya.
“ sebenarnya apa yang terjadi kak ???”
Dia gak banyak bicara hanya memberiku sebuah dompet, dan itu adalah punyaku.
“ daompet ini ??? kok bisa ???”
“ anak yang ku pukuli tadi mengambilnya dari tas kamu, lain kali hati-hati ya.”
“ jadi hanya Karena dompet ini kakak jadi babak belur seperti ini ???”
“ sudah gak usah dipikirkan “
“ maaf kak.”
“ kenapa minta maaf ? kamu gak salah, sudah semuanya udah terjadi, ayo beberapa menit lagi bel sekolah berbunyi loh.”
“ iya kak.” Jawabku
“ ini sapu tanganmu”
“ pakai saja kak, kakak lebih membutuhkannya.”
“ baiklah, terima kasih ya michi.”
Aku hanya mengangguk, dan kak futa berdiri meninggalkan ku melanjutkan perjalanannya menuju sekolah. ketika aku hendak berdiri aku menemukan kancing abju kak futa. Sepertinya kancing ini terlepas ketika dia berkelahi tadi. Aku memunggutnya dan memanggil kak futa sepertinya dia telah berjalan terlalu jauh untuk mendengarkan panggilanku.
Sesampaiku di sekolah sepertinya cewek-cewek ribut masalah kak futa yang terluka setiba di sekolah. banyak dugaan yang terdengar, ada yang bilang kak futa ikut demo, ada juga yang bilang kak futa berkelahi karena merebut ceweknya yang rebut orang lain, ada juga yang bilang berkelahi salah satu hobi baru kak futa. Walau gossip yang menyebar begitu ramai, kak futa sama sekali gak mau pusing. Aku jadi semakin suka dan menyebutnya adalah MY HERO J.
**** **** ****
Hari ini aku sendiri lagi, teman-temanku kembali tampak sibuk dengan liburan weekend masing-masing. Berjalan di pagi hari disekitar taman sangat mengasikan, walau tanpa teman-teman aku masih sedikit terhibur dengan pemandangan disini. Setiap insan sibuk dengan kegiatan masing-masing, tapi disebelah timur terlihat kerumunan ada apa gerangan ??? tanyaku dalam hati. Aku melangkah menuju tempat kerumunan tersebut sepertinya ada sekelompok orang yang menjajakan produk kecantikan mereka. Ada obat pemutih, pelangsing, menghilangkan jerawat dan obat-obatan yang lainnya. Otak ku berfikir jika aku menggunakan pemutih apa tubuhku bakal putih ??? karena pemutuh itu akan aku gunakan ke seluruh tubuhku, hehehe tawaku dalam hati. Tanpa piker panjang aku membeli 4 lak obat pemutih dengan merek yang sama. Sesampaiku dirumah ku baca aturan pakai dengan seksama, kemudian mulai mengoleskan obat tersebut keseluruh tubuhku, menunggu olesannya kering aku pun tertidur sangat nyenyak. Ketika aku tersadar dari tidur mengharapkan ada perubahan, tapi apa yang aku dapatkan ??? sekucur tubuhku bukannya putih melainkan mereh dan ada di beberapa bagian badanku terlihat melepuh. “Aaaaaaahhhh” teriakku, apa yang terjadi dengan badanku ??? kalau begini aku gak bisa kesekolah.
Tok… tok… tok… itu pasti suara mama yang membangunkanku untuk bersekolah. Tapi bagaimana aku bisa masuk hari ini ??? aku gak mungkin masuk sekolah dengan keadaan seperti ini.
“ michi …. Bangun sayang “
“ iya ma…. “ jawabku
“ ayo sayang nanti kamu telat loh.”
Aku gak menjawab, aku bersembunyi dibawah selimutku, karena cemas mama masuk untuk memeriksa keadaanku.
“ bangun sayang…. “
“ mah … sepertinya michi gak sekolah hari ini.”
“ kenapa sayang ???”
Aku membuka selimut dan memperlihatkan mukaku yang memerah
“ kenapa dengan muka mu ???”
Aku gak menjawab, aku takut karena pasti aku bakal dimarahi, jadi aku hanya diam
“ kamu makan apa diluar ???”
Karena kebetulan aku punya alergi terhadap cumi-cumi jadi aku terpaksa berbohong
“ kemarin sepertinya michi salah makan ma,”
“ cumi lagi ???”
Aku mengangguk
“ michi…. Michi….” Teriakan dari luar.
Aduh mati aku sepertinya mereka datang, aku harus ngomong apa ??? kalau jujur mau ditaruh dimana mukaku ??? aduuuuuhh
“ sebentar sayang. “ kata mama
“ mah.. gak usah suruh mereka masuk ya “
“ lih kenapa ??? udah kamu istirahat saja.”
Aduuuuh mama menyurh teman-temanku masuk lagi bagaimana ini ???
“ michi, kata tante kamu sakit ya ???” Tanya mao
“ huh baru kemarin ditinggal sendiri saja sudah sakit gini.” Sambung nam
“ michi…. Hey michi buka selimutmu.” Kata yiu
Aku membuka selimutku dan mereka sangat kaget tapi diakhiri dengan tawa.
“ kalian ini apa-apaan sih, ngeliat teman lagi sakit begini malah ditertawai” gerutuku
“ muka kamu kenapa bisa begini ???” Tanya yui
“ ssssttt, jangan keras-keras, sebenarnya bukan hanya muka ku saja”
Mao menarik selimutku dan aku tampak seperti alien tapi bukannya iba, mereka malah menertawakan aku.
“ apa ini ???( Tanya rose ) obat pemutih ???” sambungnya lagi
“ jadi kamu pakai ini ???” Tanya mao dan aku hanya mengangguk
“ hahahahaha dapat dimana kamu obat seperti ini ???” Tanya nam
“ dijalanan ...... “ jawabku singkat
“ kamu benar-benar lucu, ngincar seorang cowok sampai rela kayak gini, “ ejek nam
“ sebaiknya kamu memilih seorang cowok yang bisa menerima kamu apa adanya, dari pada kamu harus seperti ini. Aku jadi prihatin baget sama kamu michi.” Cetus rose
Aku jadi malu sama teman-temanku, kalu dipikir-pikir emang benar apa yang dikatakan rose tapi aku juga harus berusaha tuk mendapatkan pujaan hatiku, benearkan ?? hehe
*** *** ***
Dua hari lamanya aku terpaksa tidak masuk sekolah karena keadaan kemarin yang memalukan untuk dipamerkan tapi sekarang aku terlihat lumayan kulitku serasa ada perubahan jadi terlihat sedikit memutih. Sesampai disekolah aku melintasi mading sekolah dan tanpa sengaja membaca artikel yang tertera SINGING CONTEST, heeeeeem jadi kepengin ngikut kontes ini hihihi.
“ ternyata ada yang tertarik untuk kontest deh...” kata kim
“ tapi seperti sayangnya kontest ini tidak akan cocok untuk orang seperti kamu.” Sahut azula
Kim dan azula teman satu sekolah tapi aku kami tidak berteman baik karena orang seperti mereka tidak akan mau bergaul dengan orang seperti aku dan teman-temanku. Alasannya karena kami berbeda, tapi memang tidak diragukan mereka bisa dikatagorikan dalam golongan “Cantik”.
“ kenapa kamu begitu yakin kalau aku tidak pantas mengikuti kontes ini ?”
“ karena orang yang cocok mengikuti ini hanya orang seperti kita yang memiliki daya tarik” kata azula
“ aku pikir walau kalian memiliki daya tarik tapi kapasitas suara tidak memungkinkan itu lebih parah.”
“ jadi kamu pikir kamu adalah bisa ? “ tanya kim
“ kenapa tidak ?”
“ hahahahahaha .....” tawa mereka. Ditengah perdebatan kita tiba-tiba kak futa datang mendekat
“ singing contest ? wow sepertinya seru nih.”
“ kak futa, kakak ikut contest ini juga ya ?” tanya azula
“ suaraku tidak begitu bagus, bagaimana mungkin aku bisa mengikuti kontest ini” katanya sambil tersenyum
“ ahhh kak futa bisa saja,” sahut kim
“ kalian ikut ya ???”
“ ya kak kita ikut kok, nonton ya “
“ kalau michi ikut juga ?” tanya kak futa
“ hah, eeeeemmmhh” jawabku gagu
“ kak sepertinya dia gak cocok ikut kontest ini” potong azula
“ loh kenapa ???”
“ ya karena gag cocok aja kak”
“ tapi bukannya tidak ada persyaratan ? coba aja michi ikut”
Aku senang banget kak futa membelaku, aaahh pipiku seperti kepiting rebus. Iya kak michi pasti ikut kontest ini cayooooooo michi kamu pasti bisa ‘semangat’. Atas dukungan teman dan juga semangat dari kak futa aku jadi memberanikan diri untuk mendaftar, dan juga semangat berlatih. “when I look at you” itu salah satu lagu favorit ku yang di populerkan oleh Miley Cyrus dan lagu ini yang akan aku nyanyikan nantinya.
TO BE CONTINUE ...... dulu ya sobat jari ku pegel banget next we Continue,,, SEE YOU “Lilyan ”